Alam Raya Permai.blogspot.com

Get cash from your website. Sign up as affiliate. Get a Free Nintendo Wii from Xpango - click here

Selasa, 07 Desember 2010

KAMPUNG NAGA

    Kampung Naga merupakan perkampungan tradisional yang masih memegang teguh tradisi dan adat-istiadat para leluhurnya,namun bisa hidup berdampingan dengan masyarakat lain di luar Kampung Naga yang di kondisikan dalam suasanan kesahajaan dan lingkungan kearifan tradisional yang lekat. Nama “Kampung naga” sendiri diduga berasal dari kata “Kampung Nagawi” yang kemudian lebih sering di sebut dengan nama “Kampung Naga”.

    Secara administratif Kampung Naga terletak di Kampung Legok Dage,Desa Neglasari,Kecamatan Salawu,Kabupaten Tasikmalaya. Lokasinya terletak pada ruas jalan yang menghubungkan Tasikmalaya-Bandung melalui garut ± 26 Km sehingga kampung ini mudah di capai dan Kampung Naga ini memiliki luas areal ± 4 Ha dengan memiliki struktur tanah berupa perbukitan yang sangat sejuk dengan produktivitas tanah yang subur. Kampung Naga di huni oleh sekitar 100 kepala keluarga dan memegang teguh aturan dan adat-istiadat yang berlaku baik dalam hal menata cara berkehidupan sehari-hari,pola arsitektur hingga kebudayaan masih di pertahankan di kampung ini. Kehidupan Mistis sangat kental sekali di kampung ini sehingga terdapat lokasi-lokasi yang masih di anggap keramat,diantaranya adalah terdapatnya makam para leluhur mereka yang masih di keramatkan.

    Ada sejumlah nama para leluhur masyarakat Kampung Naga yang dihormati seperti: Pangeran Kudratullah, dimakamkan di Gadog Kabupaten Garut, seorang yang dipandang sangat menguasai pengetahuan Agama Islam. Raden Kagok Katalayah Nu Lencing Sang Seda Sakti, dimakamkan di Taraju, Kabupaten Tasikmalaya yang mengusai ilmu kekebalan "kewedukan". Ratu Ineng Kudratullah atau disebut Eyang Mudik Batara Karang, dimakamkan di Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, menguasai ilmu kekuatan fisik "kabedasan". Pangeran Mangkubawang, dimakamkan di Mataram Yogyakarta menguasai ilmu kepandaian yang bersifat kedunawian atau kekayaan. Sunan Gunungjati Kalijaga, dimakamkan di Cirebon menguasai ilmu pengetahuan mengenai bidang pertanian.
     Daya tarik obyek wisata Kampung Naga terletak pada kehidupan yang unik dari komunitas yang terletak di Kampung Naga tersebut. Kehidupan mereka dapat berbaur dengan masyrakat modern, beragama Islam, tetapi masih kuat memlihara Adat Istiadat leluhurnya. Seperti berbagai upacara adat, upacara hari-hari besr Islam misalnya Upacara bulan Maulud atau Alif dengan melaksanakan Pedaran (pembacaan Sejarah Nenek Moyang) Proses ini dimulai dengan mandi di Sungai Ciwulan dan Wisatawan boleh mengikuti acara tersebut dengan syarat harus patuh pada aturan disana. Bentuk bangunan di Kampung Naga sama baik rumah, masjid, patemon (balai pertemuan) dan lumbung padi. Atapnya terbuat dari daun rumbia, daun kelapa, atau ijuk sebagai penutup bumbungan. Dinding rumah dan bangunan lainnya, terbuat dari anyaman bambu (bilik). Sementara itu pintu bangunan terbuat dari serat rotan dan semua bangunan menghadap Utara atau Selatan. Selain itu tumpukan batu yang tersusun rapi dengan tata letak dan bahan alami merupakan ciri khas gaya arsitektur dan ornamen Perkampungan Naga.
     Oleh karena itu para wisatawan memiliki minat khusus untuk mendatangi Kampung Naga untuk mengetahui dan membuktikan secara nyata keadaan Kampung Naga yang sebenarnya,sehingga obyek wisata ini merupakan salah satu obyek wisata budaya di Tasikmalaya.

 


1 komentar:

Endah Rosriani Apriliani mengatakan...

Salam kenal .......
terima kasih info nya
Sangat berguna sekali

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar,namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.

tagged by standingproud Pictures, Images and Photos