Monumen Meteorit merupakan tempat objek wisata pendidikan yang terletak di Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu, yang berada di kaki Gunung Sumbing. Obyek wisata ini bisa di katakan obyek wisata alam yang sangat langka sekali karena di tempat lain kita tidak akan bisa menemukan obyek wisata meteorit ini karena obyek wisata ini merupakan obyek wisata yang terjadi karena fenomena alam yang di sebabkan oleh jatuhnya batu meteor ke ladang penduduk di Desa Wonomerto. Monumen ini dibangun untuk menandai peristiwa alam jatuhnya meteor di ladang penduduk di Desa Wonotirto, pada hari jum’at tanggal 11 Mei 2001, sekitar pukul 09.00. Terdengar suara gemuruh yang keras dan ledakan yang sangat dasyat ketika meteor ini jatuh dari luar angkasa menghantam ladang penduduk yang sangat mengejutkan masyarakat di sejumlah Desa di Kecamatan Bulu. Oleh karena itu,pemerintah Kabupaten Temanggung kemudian mendirikan Monumen Meteorit Wonotirto di dekat lokasi titik tumbuk jalan desa, yang diresmikan pada 18 Februari 2002. Museum Rekor Indonesia menempatkan monumen ini sebagai satu–satunya monumen peringatan jatuhnya meteor di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara (Suara Merdeka, 20/02/2002). Monumen ini terletak di tepi jalan menuju puncak Gunung Sumbing.
Saat ini,monumen ini banyak di kunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar kota untuk mengetahui rasa penasaran dengan melihat secara dekat bentuk batu meteorit yang berada di monumen ini serta menikmati pemandangan di sekitar monumen ini. Namun,sarana permainan serta sarana ruang publik masih belum tersedia sehingga pengunung kurang menikmati liburan di tempat ini. Oleh karena itu, sangat penting bagi Pemerintah Kabupaten Temanggung untuk menambah wahana pendidikan disekitar monumen meteorit. Misalnya membangun perpustakaan atau museum mengenai meteor dan fenomena alam diruang angkasa. Materinya bisa berupa replika, buku-buku, ensiklopedi, bahkan pecahan meteor yang jatuh di tempat lain.
Penambahan ruang publik, seperti gazebo dan taman bermain anak-anak, juga dapat menjadi salah satu siasat jitu untuk mengundang kembali para wisatawan lama, sekaligus dapat menarik minat calon wisatawan baru. Melalui berbagai upaya tersebut, monumen meteorit diharapkan bisa lebih dikenal masyarakat bukan hanya dari kabupaten temanggung saja, melainkan juga dari berbagai daerah lain di jawa tengah.
Penambahan ruang publik, seperti gazebo dan taman bermain anak-anak, juga dapat menjadi salah satu siasat jitu untuk mengundang kembali para wisatawan lama, sekaligus dapat menarik minat calon wisatawan baru. Melalui berbagai upaya tersebut, monumen meteorit diharapkan bisa lebih dikenal masyarakat bukan hanya dari kabupaten temanggung saja, melainkan juga dari berbagai daerah lain di jawa tengah.
Pengembangan monumen meteorit sebenarnya cukup prospektif, karena didukung oleh dua objek wisata lainnya. Yaitu keberadaan goa wonotirto yang berada didesa yang sama, serta objek wisata alam pegunungan dengan latar belakang gunung sumbing. Keberadaan Monumen Meteorit tersebut semakin melengkapi genre wisata di kaki Gunung Sumbing, di samping panorama alam yang indah, udara pegunungan yang sejuk dan menyegarkan, serta potensi agrowisata buah dan sayuran yang amat menawan.
Kini Monumen Meteorit menjadi salah satu objek wisata di Temanggung yang menarik dikunjungi, apalagi didukung oleh kesejukan udara dan keindahan panorama alam dengan latar belakang Gunung sumbing yang kokoh.
Kini Monumen Meteorit menjadi salah satu objek wisata di Temanggung yang menarik dikunjungi, apalagi didukung oleh kesejukan udara dan keindahan panorama alam dengan latar belakang Gunung sumbing yang kokoh.
3 komentar:
bravo temanggung..............
Pak mukidi, . .buat tema baru tentang kehidupan masyarakat wonotirto .TQ
Bisa sampe di tempat ini. Lelah terbayar setelah lihat langsung
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar,namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.